Rabu, 22 Juni 2011

Penyu Hijau

Diperkirakan, setiap tahun sekitar 100.000 ekor penyu hijau dibunuh dikepulauan Indo-Australia.

Uraian Fisik penyu hijau
  • Memiliki warna kuning kehijauan atau coklat hitam gelap
  • Cangkangnya bulat telur bila dilihat dari atas dan kepalanya relatif kecil dan tumpul
  • Ukuran panjang adalah antara 80 hingga 150 cm dan beratnya dapat mencapai 132 kg
Ekologi dan habitat
Penyu hijau sangat jarang ditemui di perairan beriklim sedang, tetapi sangat banyak tersebar di wilayah tropis dekat dengan pesisir benua dan sekitar kepulauan.
Perkembangbiakan
Usia untuk kematang seksualnya tidaklah pasti: perkiraan saat ini sekitar 45 hingga 50 tahun. Penyu hijau betina bermigrasi dalam wilayah yang luas, antara kawasan mencari makan dan bertelur, tetapi cenderung untuk mengikuti garis pantai dibandingkan menyeberangi lautan terbuka.

Makanan
Penyu hijau dewasa serupakan penyu laut herbivora. Makanan utama mereka dalah lamun laut atau alga, yang hidup di perairan tropis da subtropik. Tetapi anak-anaknya diasumsikan omnivore untuk mempercepat pertumbuhan tubuh mereka. Kemungkinan besar terjadi transisi bertahap, saat penyu mencapai besar yang cukup untuk dapat menghindari predatornya.
Populasi dan Distribusi
Di kawasan pesisir Afrika, India dan Asia Tenggara serta sepanjang garis pantai pesisir Australia dan Kepulauan Pasifik Selatan. terdapat sejumlah kawasan peteluran dan kawasan mencari makan penting bagi penyu hijau. Mereka juga dapat ditemukan di Mediterania dan terkadang di kawasan utara hingga perairan pesisir Inggris.
Ancaman

* Hilang dan rusaknya habitat
      Pembangunan yang tidak terkendali menyebabkan rusaknya pantai-pantai yang penting bagi penyu hijau untuk bertelur. Demikian juga habitat tempat penyu hijau mencari makan seperti terumbu karang dan hamparan lamun laut terus mengalami kerusakan akibat sedimentasi atau pun pengrusakan oleh manusia.
* Pengambilan secara langsung
      Para peneliti memperkirakan setiap tahun sekitar 30.000 penyu hijau ditangkap di Baja, Kalifornia dan lebih dari 50.000 penyu laut dibunuh di kawasan Asia Tenggara (khususnya di Bali, Indonesia) dan di Pasifik Selatan.
      Di banyak negara, anak-anak penyu laut ditangkap, diawetkan dan dijual sebagai cendera mata kepada wisatawan. .

* Pengambilan secara tidak langsung

      Setiap tahu, ribuan penyi hijau terperangkap dalam jaring penangkap. Penyu laut merupakan reptile dan mereka bernafas dengan paru-paru, sehingga saat mereka gagal untuk mencapai permukaan laut mereka mati karena tenggelam.
* Penyakit
      Di sejumlah kepulauan Hawai, hampir 70% dari penyu hijau yang terdampar, terkena fibropapillomas, penaykit tumor yang dapat membunuh penyu laut. Saat ini, penyebab tumor belum diketahui.

* Pemangsa Alami

      Penyu laut dapat mengeluarkan lebih dari 150 telur per sarang dan bertelur beberapa kali selama musimnya, agar semakin banyak penyu yang berhasil mencapai tingkat dewasa. Keseimbangan antara penyu laut dan pemangsanya dapat menjadi lawan bagi keberlanjutan hidup penyu saat pemangsa baru diintroduksi atau jika pemangsa alami tiba-tiba meningkat sebagai hasil dari kegiatan manusia. Seperti yang terjadi di pantai perteluran di Guianas, kini anjing menjadi ancaman utama bagi telur dan penetasan.

Senin, 06 Juni 2011

Tsuchinoko -ツチノコ, Ular Legendaris Asal Jepang

tsuchinoko









Tsuchinoko (ツチノコ ?) adalah hewan yang dilaporkan ada di Jepang tapi belum pernah bisa dibuktikan (cryptid). Bentuknya seperti ular namun berperut gendut mirip botol atau pin boling dengan ekor yang kecil mirip ekor tikus. Hewan ini dilaporkan pernah “dilihat” saksi mata di berbagai tempat di Jepang, kecuali di Hokkaido dan Kepulauan Ryukyu. Hingga kini, tsuchinoko belum pernah berhasil ditangkap orang karena saksi mata menjadi takut, atau hewan ini lebih dulu melarikan diri.


Nama “Tsuchinoko” berasal dari nama lokal untuk “hewan” ini menurut penduduk daerah Kansai (Kyoto, Mie, Nara, dan Shikoku). Di daerah Kanto, penduduk menyebutnya sebagai bachihebi. Beberapa pemerintah daerah di Jepang menawarkan hadiah uang dalam jumlah besar bagi orang yang berhasil menangkap tsuchinoko. Hadiah uang sebesar 100 juta yen pernah ditawarkan kota Itoigawa, Prefektur Niigata.


Pemerian


Saksi mata yang mengaku pernah “melihat” tsuchinoko melaporkan ciri fisik dan tingkah laku sebagai berikut:


* Dibandingkan dengan ular biasa, bagian perut sedikit agak gendut

* Kuat meloncat hingga sekitar 1 meter
* Suka minum sake
* Bisa berbunyi “chii”
* Bergerak dengan sangat cepat
* Cara bergerak seperti ulat atau menggulung diri sambil menggigit bagian ekor dan berputar bagaikan roda
* Dari mulut menyemburkan api.

Sejarah


* Alat-alat dari batu berbentuk ular yang mirip tsuchinoko ditemukan dari situs arkeologi zaman Jomon di Hida, Prefektur Gifu. Gambar yang mirip tsuchinoko juga ditemukan pada bagian luar tembikar berbentuk guci yang berasal dari situs arkeologi di Prefektur Nagano.

* Tsuchinoko dijelaskan sebagai dewa padang rumput dalam literatur klasik Kojiki yang ditulis pada abad ke-8.
* Dalam ensiklopedia Wakan Sansai Zue asal zaman Edo, tsuchinoko ditulis dalam artikel berjudul Nozuchihebi (野槌蛇 ?, ular palu ladang).

Penjelasan yang masuk akal


Kemungkinan besar, orang hanya salah melihat saja. Perut ular yang baru saja menelan mangsa berukuran besar akan membesar seperti sosok tsuchinoko yang dilaporkan saksi mata. Selain itu, tsuchinoko mirip dengan kadal genus Tiliqua yang masuk ke Jepang sebagai hewan peliharaan sejak sekitar tahun 1970-an. Kadal tersebut memiliki kaki yang kecil dan hampir tidak terlihat, sehingga di tengah kerimbunan dapat disangka sebagai tsuchinoko.


Referensi


1. ^ “”Tsuchinoko hokaku ni 1 oku en”, Itoigawa de sankasha boshū (“ツチノコ捕獲に1億円”、糸魚川で参加者募集)”, Daily Yomiuri, 14 Mei 2007. Diakses pada 9 Maret 2008.


Ada 3 pendapat yang berbeda mengenai cara bergerak Tsuchinoko:

tsuchinoko

1. Tsuchinoko berjalan dengan menggigit buntut nha lalu berputar menggelinding kan tubuh nya

2. Tsuchinoko berjalan seperti ulat

3. Tsuchinoko berjalan dengan menggoyangkan tubuh nya ke kiri dan kanan


berikut ini beberapa barang-barang dalam bentuk Tsuchinoko :

dalam bentuk origami..




dalam bentuk mainan…

tsuchinoko









dalam bentuk gantungan handphone…


hewan mistik dari cerita dongeng atau mitos Jepang sejak jaman dulu, rupanya sangat terkenal untuk dijadikan bahan pembicaraan.


Tsuchinoko mempunyai bentuk seperti ular dengan panjang antara 30-80 cm dengan bagian tengah tubuhnya lebih lebar dari kepalanya dan mempunyai taring juga racun yang sama dengan ular.



Berdasarkan cerita legenda, tsuchinoko mempunyai kemampuan berbicara dengan manusia dan cenderung sering berbohong. Beberapa juga percaya kalau Tsuchinoko menyukai alkohol dan sanggup meloncat sejauh 1 meter.

Apakah tsuchinoko benar-benar ada? Selama ini belum pernah ada orang yang mendapatkan bukti fisiknya, meskipun sudah ribuan orang dari seluruh Jepang melaporkan pernah melihatnya secara samar-samar.



source:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2992594

Minggu, 05 Juni 2011

Melihat Lebih Dekat Atraksi Ular Terbang Yang Memukau


http://www.en8848.com.cn/article/admin/200812/2008120409260552.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk_cPOhC8wdJOFj2wyLR0iI-VEckUtvdF8cJ0dmHx9YPIwKy2LZG73qoeDLKxhaHwpSs976CC2rZLM4HJc27O_FGTk92f6rGSS5vBG_77Rd9zPzbTN99tVa6khdX0RFCPOKgWyyrIoSIs/s1600/SERPIENTE+VOLADORA+2.jpg
http://www.batraciens-reptiles.com/Chrysopelea-paradisi1.jpg


Ular itu tergantung 15 meter di atas tanah dengan ekor melilit di cabang pohon. Tiba-tiba ular itu mengangkat bagian atas tubuhnya dan meluncur, melemparkan tubuhnya ke arah lantai hutan.


Bagi reptil lain lompatan itu adalah gerakan bunuh diri, atau paling tidak menyebabkan patah tulang. Namun ular
Chrysopelea paradisi adalah satu dari lima spesies ular pohon dari Asia Selatan dan Tenggara yang dikenal sebagai ular terbang.

Ketika ular tersebut melompat, dia tidak terjun bebas menghujam bumi, melainkan melayang dari satu pohon ke pohon lain. Dalam sekali lompat, ular ini dapat menjangkau pohon lain berjarak 24 meter.


Tak ada yang tahu bagaimana reptil itu dapat terbang sejauh itu tanpa sayap. Kini, sebuah studi menemukan bahwa rahasia kemampuan menakjubkan itu terletak pada cara mereka bergerak. “Untuk terbang, anda harus mengetahui dasarnya, yaitu berapa kecepatannya, bentuk tubuh dan bentuk sayap,” kata peneliti utama studi itu, Jake Socha, ahli biologi di Virginia Tech. “Studi baru ini mengungkap posisi tubuh sehingga dapat melayang dengan sempurna.”


Analisis terhadap rekaman video ular itu memperlihatkan bahwa ular itu tidak horizontal selama melayang, melainkan miring 25 derajat terhadap aliran udara yang tercipta oleh gerakan terbang mereka. Separuh bagian tubuh depan dipertahankan tetap diam, kecuali gerakan menggoyang ke kanan dan kiri. Ekornya bergerak naik turun.


“Kami menemukan lokasi “terbang” yang baik dan buruk, tempat yang mendukung terciptanya kekuatan,” kata Socha. “Tampaknya ular itu menggunakan konfigurasi yang sangat menguntungkan untuk menjadi penerbang yang baik.”

 


sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2010/11/melihat-lebih-dekat-atraksi-ular.html#ixzz1OTZYezUw

Buaya Monster Normanton Tertangkap Kamera

Lebih dari setengah abad yang lalu, seekor buaya terbesar di dunia yang memiliki panjang hingga 8,64 meter ditemukan dan ditembak mati di Normanton, Queensland, Australia. Sejak saat itu, tidak pernah ada buaya sebesar itu pernah ditemukan lagi dimanapun di dunia. Tetapi, semuanya mungkin akan segera berubah.

Minggu ini, Normanton, sebuah kota teluk kecil di Queensland dihebohkan dengan sebuah berita yang cukup mengerikan. Di sungai Norman yang mengaliri kota itu, diperkirakan hidup seekor buaya yang panjangnya mencapai hingga 8 meter. Jika ini benar, maka ini adalah buaya terbesar yang pernah ditemukan pada zaman modern ini.

Berita ini pertama kali datang dari seorang pendeta lokal bernama
Elton Thompson. Ia mengakui kalau ia memang belum pernah melihat hewan monster itu, namun ia memiliki bukti berupa foto jejak makhluk raksasa itu.

Pendeta Thompson mengambil foto itu minggu sebelumnya di tepi sungai Norman sekitar 1 kilometer dari pusat kota Normanton. Ia juga mengukur besar jejak tapak itu.


Lebar tapak kakinya 25 centimeter dan sebagian jejak itu melesak ke dalam tanah hingga 2,5 centimeter.



Jarak antara dua kaki belakangnya adalah 1 meter.

Dengan melihat kepada ukuran jejak ini, buaya tersebut kemungkinan bisa memiliki ukuran hingga 8 meter. Katanya:
"Beberapa orang pernah melihat buaya itu di sungai. Semuanya mengatakan kalau ukurannya kurang lebih seperti itu atau lebih besar. Mereka menyebutnya buaya terbesar yang pernah dilihat."
Banyak orang menganggap sepi peringatan Pendeta Thompson. Namun, tidak berapa lama setelah itu, seorang nelayan bernama Clint Spry berhasil mendapatkan foto yang menunjukkan seekor buaya raksasa di sungai Norman. Spry percaya kalau buaya itu memang memiliki ukuran seperti yang diperkirakan oleh pendeta Thompson.

Menurut Spry, buaya itu memiliki ekor yang sama panjangnya dengan perahu yang dinaikinya, yaitu sekitar 3,8 meter.

Penemuan pendeta Thompson dan foto yang diambil Spry segera menyebar lewat media-media lokal dan warga Normanton pun berdebat mengenai ukuran buaya itu.

Beberapa warga tidak mempercayainya. Tetapi bagi yang lain, buaya sebesar itu bukan hal yang aneh. Apalagi mengingat sejarah kota tersebut.

Kota Normanton pernah menjadi sangat terkenal di seluruh dunia karena pada tahun 1957, seekor buaya sepanjang 8,64 meter ditembak mati oleh seorang pemburu. Buaya tersebut, yang kemudian diberi nama Krys, memecahkan rekor dunia karena sebelumnya dan bahkan hingga sekarang tidak pernah ada buaya sebesar itu pernah ditemukan.

Buaya raksasa itu ditembak mati oleh seorang perempuan bernama Krystina Pawlowski di teluk Carpentaria. Karena reputasinya yang membunuh buaya itu hanya dengan satu tembakan, Krystina mendapatkan julukan "One shot Krys".

Walaupun seorang wanita, Krystina adalah pemburu buaya profesional. Sepanjang karirnya sebagai pemburu, ia telah menembak mati 5.000 buaya dan hanya gagal membunuh 3 buaya.

Pada tahun 1965, ia berhenti menjadi pemburu buaya dan berkonsentrasi pada penelitian dan konservasi makhluk itu.

Saat ini, replika buaya yang dibunuh Krys masih dapat ditemukan di kota Normanton.

Lihatlah betapa besar ukurannya.

Sebagian warga lokal percaya kalau buaya sebesar Krys masih bisa ditemukan di kota itu. Pada tahun 1970an, Queensland melarang perburuan buaya untuk tujuan komersil. Sejak saat itu, sepertinya ukuran buaya menjadi semakin besar.

Terry Cummings, salah seorang warga, percaya kalau buaya berukuran 8 meter masih ada dan berkeliaran di kota itu.

"Saya sudah tinggal di kota ini sejak tahun 1950an dan melihat dengan mata kepala sendiri. Buaya-buaya itu memang berukuran besar." Katanya.

Herbie Harold, 52 tahun, yang pertama kali menemukan jejak buaya tersebut dan yang kemudian memberitahukannya kepada pendeta Thompson, mengatakan kalau ia pernah melihat buaya raksasa di sungai Norman. Ia juga percaya kalau seekor monster buaya berukuran besar ada dan berkeliaran di kota itu.

Bagi kota teluk seperti Normanton, buaya adalah pemandangan biasa sehingga sudah tidak menakutkan lagi bagi warga lokal. Namun, mungkin semuanya akan berubah jika seekor buaya berukuran 8 meter kembali muncul dan membuat keributan. 


source: http://ibinbimo.blogspot.com/2010/12/buaya-monster-normanton-tertangkap.html

Jangan ke Pulau Komodo Berbaju Merah atau Saat Haid !

Komodo
Komodo (Varunas Komodiensis) kini jadi sorotan dunia. Banyak keeksotisan alam dijumpaii. Namun anda harus memperhatikan betul aturan di pulau yang ada di wilayah Mangarai Barat, Nusa Tengara Timur (NTT) ini.

Jika anda berkunjung ke Pulau Komodo hendaknya tetap waspada di tempat habitat kadal raksasa tersebut. Butuh waktu 1 jam 25 menit jika menggunakan speed boat, atau empat jam dengan perahu kayu dari labuhan Bajo.

Setiap berangkat ke pulau komodo, pemandu di sini pasti akan mengingatkan soal kostum. Dari awal sebelum berangkat kita diwanti-wanti agar tidak mengenakan baju merah. Sementara bagi perempuan yang sedang haid (datang bulan) disarankan untuk tidak berangkat. 

Mengapa ini begitu ditekankan? Penciuman hewan reptil yang satu ini sangat tajam terhadap aroma darah dan amis.

Herman pemandu lokal menerangkan mengapa pemakaian baju warna merah benar-benar diingatkan saat berada di Pulau Komodo? Menurut pria yang sudah empat tahun menjadi petugas jagawana (ranger) pernah suatu ketika wisatawan asal Jepang berpakaian merah ternyata menjadi incaran komodo.

Herman menceritakan, saat gadis Jepang itu melagkah di depan sekelompok komodo, satu persatu komodo mengikuti geraknya. Pertama dengan mata mereka, kemudian dengan kepala mereka. Tiba-tiba satu ekor melenggang bergerak ke arahnya dan yang lain mengikuti. 

Melihat gelagaat yang tidak baik petugas jagawana meminta gadis kembali ke perahu sementara petugas jagawana menghalangi sang Komodo dengan tongkat panjang dan ujungnya bercabang.

"Mungkin gadis itu akan menstrusi jadi ada bau darah dari tubuhnya. Selain itu baju merah mencolok merangsang naluri komodo untuk menyerang," jelas Herman.

Menurutnya, ada cerita yang lebih seram lagi. Sekitar 1974 ada wisatawan asing harus mati dicabik-cabik komodo karena terlepas dari rombongan dan lepas dari pantauan petugas jagawana.

Nah, paham kan mengapa warna merah dan perempuan haid haram menginjakkan kaki ke pulau komodo?
source: http://serbaterlalu.blogspot.com/2010/12/berbaju-merah-dan-perempuan-haid-haram.html

Daftar Hewan-hewan Unik Yang Terancam Punah ( Part. 2 )

Zoological Society of London kembali meluncurkan daftar EDGE (Evolutionarily Distinct, Globally Endangered) 2010, setelah terakhir update pada tahun 2007 lalu. EDGE ini merupakan daftar hewan-hewan yang statusnya terancam punah, bahkan beberapa mungkin sudah punah.

Berikut ini adalah 14 spesies mamalia teratas menurut daftar EDGE yang paling langka :

1. Ekidna moncong panjang timur (Zaglossus bartoni)

2. Ekidna moncong panjang barat (Zaglossus bruijnii)

Ekidna moncong panjang timur dan barat punya fitur yang unik, yakni perpaduan antara mamalia dan reptil. Keduanya juga nyaris punah akibat perburuan dan kehilangan habitat, akibat aktivitas pertambangan, pertanian dan penebangan liar.

3. Ekidna moncong panjang Sir David (Zaglossus attenboroughi)

Dari seluruh spesies ekidna moncong panjang, ekidna moncong panjang Sir David adalah yang paling kecil dan mungkin paling terancam punah. Spesies ini awalnya dikenali dari sebuah spesimen yang ditemukan pada tahun 1961, yang kemudian dipercaya telah punah, hingga kemudian tim EDGE menemukan bukti bahwa spesies ini masih bertahan pada tahun 2007. Distribusi dari ketiga spesies ekidna ini terletak di Papua dan Papua Nugini.

4. Greater Short-Tailed Bat (Mystacina robusta)

Kelelawar ekor pendek yang terbesar di New Zealand ini kemungkinan sudah punah menyusul kedatangan orang Eropa disana sejak 200 tahun lalu. Tidak seperti saudara dekatnya, lesser short-tailed bat, spesies ini lebih banyak menghabiskan waktu di tanah, sehingga rentan terhadap serangan predator seperti tikus.
Belum ada penampakan kelelawar ini sejak tahun 1967. Ada laporan yang terdengar, namun sulit untuk diverifikasi karena area yang dilaporkan ini dimiliki oleh suku lokal Maori, dan sulit untuk memperoleh izin masuk daerah tersebut.

5. Baiji (Lipotes vexillifer)

Baiji, atau lumba-lumba di Sungai Yangtze, kemungkinan sudah punah, karena hanya 13 saja yang ditemukan selama survei populasi antara 1997 dan 1999. Survei terbaru yang dilakukan tidak berhasil menemukan satupun baiji yang tersisa di sungai tersebut.

Sungai Yangtze yang sangat ramai ini mengakibatkan Baiji kehilangan habitatnya dan populasinya menurun drastis, akibat aktivitas pemancingan maupun polusi limbah.

6. Mountain Pygmy Possum (Burramys parvus)

Spesies ini merupakan jenis marsupial unik yang awalnya hanya diketahui dari fosilnya saja, hingga kemudian ditemukan pada tahun 1966 pada sebuah resort ski di Victoria.

Ia merupakan salah satu dari pygmy possum terbesar di Australia, dan merupakan mammalia kecil yang umurnya terpanjang di dunia, dimana betinanya bisa mencapai usia lebih dari 12 tahun. Sayangnya, kehadiran industri resort ski yang menjamur di Australia mengakibatkan possum kecil ini kehilangan habitatnya hingga kini nyaris punah.

7. Solenodon Kuba (Solenodon cubanus)

8. Solenodon Hispaniola (Solenodon paradoxus)

Solenodon memang rupanya mirip dengan tikus, tapi mereka tidak seperti tikus sama sekali. Solenodon ini merupakan satu-satunya mamalia yang menginjeksi korbannya dengan racun.

Solenodon hanya terdiri dari dua spesies, yakni Hispaniolan solenodon yang ditemukan di Kepulauan Hispaniola dan Cuban solenodon yang distribusinya di Kuba.

Sebelum kolonisasi orang Eropa, spesies ini merupakan predator yang dominan di habitatnya, namun seiring berjalannya waktu, mereka kalah dengan predator baru semacam anjing, kucing dan luwak.

9. Kelinci Riverine (Bunolagus monticularis)

Spesies kelinci Riverine ini, berbeda dengan sebagian besar keluarga kelinci lainnya karena satu hal, yakni tidak berkembang biak seperti kelinci. Ketika spesies kelinci pada umumnya bisa membesarkan 12 bayi tiap kali hamil, dan berkali-kali hamil dalam satu musim, kelinci ini hanya bisa membesarkan satu anak dalam satu waktu, dan ia hanya hidup selama 3 atau 4 tahun di alam terbuka. Habitat kelinci ini di gurun Karoo, Afrika, terancam akibat gurun tersebut kerap menjadi lahan pertanian.

10. Badak Bercula Dua Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)

Badak bercula dua ini merupakan yang paling kecil dan terancam dari lima jenis spesies badak yang masih bertahan hidup. Spesies ini hidup di pedalaman hutan Asia Tenggara, sebagian besar di Indonesia.

Sayangnya, aktivitas manusia seperti penggundulan hutan mengakibatkan populasinya turun drastis sehingga terancam punah, diestimasikan hanya sekitar 275 ekor yang hidup hingga saat ini.

11. Badak Hitam (Diceros bicornis)

Badak hitam dan putih tidak dinamakan berdasarkan warna tubuh, melainkan bentuk bibirnya. Badak hitam punya bibir atas yang mengatup, yang digunakan untuk menarik tumbuhan ke dalam mulutnya.

Spesies ini dikenal berbahaya, sehingga banyak mengalami pembunuhan dibandingkan badak lainnya. Populasi ini mengalami penurunan drastis sebanyak 96% antara tahun 1970 hingga 1992.
 
Selain itu, berbeda dengan mamalia lainnya, badak membutuhkan kondisi lingkungan yang spesial untuk bisa berkembang biak. Badak betina membutuhkan teman-teman badak betina yang lain untuk menemaninya dalam mengembangbiakkan dan membesarkan badak muda.

12. Wombat Hidung Berbulu dari Selatan (Lasiorhinus krefftii)

Hanya tiga spesies wombat yang saat ini masih bertahan hidup, dan ini salah satunya. Wombat merupakan makhluk yang beraktivitas di malam hari, dan kebanyakan dilakukan sendirian. Sepanjang hari, wombat tinggal di dalam lubang, dan baru keluar di malam hari untuk memakan rerumputan.

Wombat banyak kehilangan habitat akibat aktivitas pertanian, serta predator-predator yang diperkenalkan ke Australia, terutama dingo.

13. Onta Bactrian (Camelus ferus)

Spesies onta ini dapat dibedakan dari onta Arab dari kedua punuknya. Onta Bactrian ini harus beradaptasi di Gurun Gobi yang ganas, salah satu tempat yang paling berbahaya dan rawan di bumi.

Spesies ini dapat bertahan dari dahaga yang panjang, kekurangan makanan bahkan radiasi pengujian nuklir. Namun, eksistensi mereka kini terancam akibat kompetisi memperebutkan air dan makanan, perburuan serta kehilangan habitat.

Onta ini juga punya adaptasi yang unik dalam menghadapi cuaca ekstrim. Bulunya bisa menjadi sangat tebal ketika musim dingin, sementara nyaris tidak berbulu ketika musim panas. Selain itu, mereka punya kaki yang lembut, yang mirip seperti sepatu salju, untuk mencegahnya terperosok ke dalam pasir gurun.

14. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)

Dengan tidak lebih dari 60 ekor yang tersisa, badak Jawa atau badak bercula satu kecil ini merupakan spesies badak yang paling langka dibandingkan lainnya. Ia mempunyai cula satu dan kulit yang amat tebal, bahkan disebut-sebut menyerupai besi baja.

Seperti badak lainnya, spesies ini memakan tumbuh-tumbuhan dan kebanyakan menghabiskan waktunya untuk berendam dalam lumpur untuk mendinginkan tubuh.

Meskipun populasinya kini dijaga dalam taman nasional, namun culanya masih banyak diburu, sehingga populasinya masih tetap terancam. Populasinya yang kecil juga mengakibatkan mereka sangat beresiko menghadapi penyakit dan bencana alam yang besar.

source: http://www.apakabardunia.com/post/tahukah-kamu/14-spesies-mamalia-terunik-yang-nyaris-punah Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

10 Jeni Ular Yang Paling Banyak Membunuh Manusia

ANACONDA

Salah kaprah sering terjadi saat orang menyebut anaconda, anaconda bukan suatu nama spesies ular tetapi merupakan nama lain dari genus Eunectes.

Anaconda walaupun besar ia tidak memiliki bisa, mereka membunuh korbannya dengan membelit dan menekan korbannya hingga pada akhirnya terjadi komplikasi antara sesak napas dan tekanan darah tinggi yang berujung pada pecahnya pembuluh darah (rupture.,jd inget bloodseeker)

Ular ini umumny hidup soliter dengan daerah teritori yang luas,,

FYI: Dalam film Anaconda: the Hunt for the Blood Orchid yg mengambil setting d Indonesia sebenarny itu bukanlah Anaconda,tetapi ular pembunuh ke 6 kita..

SAW SCALED VIPER

Saw scaled viper (Echis carinatus) penyebaranny meliputi Afrika, Timur tengah, hingga India.

Walaupun ia tergolong cukup kecil, tetapi dalam hal membunuh ia termasuk peringkat ke9.hal ini disebabkan beberapa faktor yakni ular ini sangat agresif dan mampu menyuntikan 80% dari bisa miliknya tanpa ragu², berbeda dengan ular berbisa lain yang menyimpan bisanya sebagai cadangan. kedua faktor diatas menyebabkan ular ini mampu mengakibatkan kematian yang cukup banyak

FYI: Ciri khas dari ular ini ialah ia mengeluarkan suara dengan menggesekkan kulit tubuhnya sehingga berbunyi, berbeda dengan rattle snake yg menggoyangkan ekornya..

RATTLE SNAKE

Yang paling terkenal dari jenisnya adalah Western Diamondback Rattlesnake, ular ini mampu tumbuh hingga berat 34 pound (15,4kg) dengan panjang 6feet (1.8m) dan memiliki taring sepanjang 1/2 inci (1.3cm)

rattle snake umumnya nocturnal (aktif bergerak pada malam hari) sehingga untuk mempermudah perburuan makanannya hewan ini dilengkapi dengan organ pengindraan panas (thermal image) yg dapat melacak heat signal dari hewan lain..

Racun dari rattle snake umumnya tergolong dalam jenis hemotoxic dimana racun ini mampu untuk merusak otot dan jaringan tubuh lainnya yg berucung pada kematian

FYI: rattle snake menjadi makanan populer d Amerika bagian selatan dan mempunyai tekstur daging sperti ayam..

DEATH ADDER

ciri² dari death adder hampir sama dengan viper pada umumny sehingga orang sering salah duga, ciri khas dari death adder adalah mereka memiliki ekor yg digunakan untuk memancing mangsa karena mirip dengan cacing
Kandungan racun dalam bisa Death adder seperti cocktail antara hemotoxin, neurotoxin, dan myotoxin (dilihat dari namany berarti racun darah, saraf, dan otot..wuihh)

Penyebaranny dari Australia hingga Indonesia (khususny Papua)

RETICULATED PHYTON

ular ini bersama Anacoda merupakan ular terbesar didunia dengan panjang yang pernah dicapai ialah 33 ft atau sekitar 10 meter (wtf??! *red) dan yg pernah ditemukan d Indonesia (Sumatera) sepanjang 22 ft atau sekitar mendekati 7 meter

Cara kerja membunuh sama dengan Anaconda..tetapi dy memiliki kelebihan dibandingkan anaconda yakni dy lebih agresif dan bergerak lebih cepat dibandingkan anaconda

Daerah penyebaranny terdapat pada SE Asia, dari Vietnam hingga Indonesia
FYI: Ular ini dapat membunuh manusia dan menelannya bulat² seperti kasus anak² yg ditelan ular baru² ini

TIGER SNAKE

ular ini memiliki campuran antara neurotoxin, myotoxin, dan coagulant dalam bisany sehingga korban akan merasakan sesak napas dan pembengkakan pada bagian tubuh yg digigit. Populasi terbesar ular ini hanya terdapat pada Australia

FYI: Chappell Island tiger snake merupakan spesies yg paling berbisa dibandingkan spesies Tiger Snake lainny, terdapat pada Chappell Island

OLIVE SEA SNAKE
 
Dengan sekali gigit racunny cukup untuk membunuh 60 orang..

Daerah penyebarannya meliputi indopasifik, yakni sekitar Australia dan South East Asia
FYI: Serangan yg terjadi umumny terjadi d laut, karena ular ini bergerak sangat lambat d darat!

BLACK MAMBA

Berbeda dengan ular laut diatas, mamba merupakan ular darat tercepat. Ular ini mendapat julukan sebagai the shadow of death. Kecepatanny dapat mencapai 40mph, dan sangat agresif dalam mempertahankan teritorinya

Racun dari bisa ular mamba tergolong dalam cytotoxin (racun sel) wow..

Dan dapat menyebabkan 100% kematian jika tidak tertolong dalam waktu skitar 15menit hingga 3 jam
FYI: Black mamba dapat dikenali dengan mulutny yg hitam

TAIPAN

Taipan merupakan ular paling berbisa didunia, racunny terdiri dari Taicatoxin "highly neurotoxin" Dan justru Taipan muda lebih berbahaya dibandingkan Taipan dewasa karena Taipan muda menyuntikan semua bisany dalam sekali gigitan.,

Penyebaranny terdapat pada daerah Australia dan sekitarny, termasuk papua (S. canni)..wahhh sial!hhe..

FYI: Satu gigitan taipan mampu menghasilkan bisa yg dapat membunuh 125 manusia

KING KOBRA


King Kobra merupakan ular berbisa terpanjang didunia.,ular ini mampu menghasilkan 16sendok teh bisa dalam sekali gigitan. Dan King Kobra membunuh 10.000 orang tiap tahunny. 

Racunny terdiri dari neurotoxic.,yg membuatny mematikan ialah jumlah racunny

FYI: King kobra merupakan ular kanibal yang memakan ular lainnya!

source: http://jelajahunik.blogspot.com/2010/12/10-ular-pembunuh-manusia-terbanyak.html